Langkah Mudah Beternak Ayam Kampung Yang Menjanjikan dan Menguntungkan


Beternak ayam kampung – Ayam peliharaan adalah unggas yang biasanya  dipelihara banyak orang untuk dimanfaatkan dalam menunjang kebutuhan pangan sehari-hari. Namun kebanyakan orang memanfaatkannya hanya sebatas memelihara ayam kampung tanpa memperhitungkan aspek-aspek lain yang memberikan keuntungan.


Bahkan ada pula beberapa orang yang asal pelihara ayam kampung,entah itu mereka telah makan atau tidak, pokoknya asal dipelihara. Padahal jika dipelihara dengan baik dapat memberikan keuntungan yang cukup tinggi dan bersaing dengan jenis ayam lainnya.
Perlu anda ketahui juga sebelumnya, banyak orang menganggap ayam kampung sama dengan ayam buras. Padahal istilah ayam buras digunakan untuk mengelompokkan ayam yang bukan golongan ayam petelur atau ayam pedaging. Jadi ayam buras jenisnya meliputi ayam kampung, ayam bangkok, ayam arab, ayam kedu, ayam pelung, dan lain-lain.

Tujuan Beternak Ayam Kampung

Pada umumnya masyarakat hanya tahu memelihara ayam kampung secara subsisten saja atau sebagai sampingan. Mengandalkan sistem umbaran dimana ayam hanya dibiarkan berkembangbiak secara liar tanpa upaya maksimal dari ayam kampung tersebut untuk dimanfaatkan baik dagingnya atau telurnya.

Sekarang, marilah kita mulai mengembangkan sistem ekstensif(sistem tradisional) ini ke sistem intensif untuk mengembangkan lebih lanjut peternakan ayam kampung. Ini pun juga dikarenakan permintaan ayam kampung baik daging maupun telurnya mulai meningkat.
Mengubah sistem tradisional ke sistem modern dalam memelihara ayam memang tidak mudah, apalagi cara ini memang sudah mendarah daging. Namun jika melihat bahwa sudah banyak orang yang mencarinya untuk mengambil manfaat dari daging maupun telur, tentu akan menjadi faktor tersendiri untuk kita mendapatkan hasil optimal dalam berternak ayam kampung.
Sesuai yang telah saya katakan diatas, saya akan membahas tentang bagaimana kita mengoptimalkan dalam memelihara ayam kampung. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memelihara ayam kampung berikut ini;

Pemilihan Bibit Ayam Kampung

Ayam kampung adalah ayam lokal asli. Jangan terkecoh dengan hasil silang antara ayam kampung dan ayam buras lain yang biasanya dilakukan untuk meningkatkan produktivitas. Karena kelebihan ayam kampung asli adalah mempunyai daya tahan tubuhnya yang sangat kuat terhadap penyakit.
Ada dua macam bibit ayam kampung yang bisa anda kembangkan. Pertama adalah DOC (Day Old Chicken) atau indukan, ini adalah cara yang paling umum digunakan karena bibit siap untuk panen atau perkembangan lebih lanjut.

Untuk mendapatkan bibit kualitas unggul, selalu kenali ciri-cirinya seperti tidak cacat, tubuh tegap, matanya bersinar atau bening, pusar terserap sempurna, dan bulu-bulunya bersih.
Kedua adalah bibit yang diambil langsung dari telur. Untuk bibit ini, jika anda menginginkan hasil terbaik nanti dalam memelihara ayam kampung adalah dengan mengetahui asal-usul telur tersebut. Ambil bibit telur dari indukan yang bagus, gemuk, dan mempunyai produksi telur yang banyak alias subur.

Pemberian Pakan

Memberikan pakan yang cukup dan bernutrisi dapat menambahkan keberhasilan 30% didalam kelangsungan memelihara ayam. Pakan ayam kampung sebenarnya sangat mudah dan fleksibel daripada saat anda beternak jenis ayam yang lain.
Beberapa bahan yang dapat anda berikan pada ayam kampung;
  • Dedak
  • Jagung dan,
  • Konsentrat
Anda juga bisa menambahkan alternatif seperti hasil sisa dari proses dapur, mie instant remuk, remah kue, dan banyak yang lain. Namun selalu perhatikan bahwa dalam menyusun makanan selalu perhatikan kebutuhan nutrisi yaitu protein kasar (PK) sebesar 12% dan energi metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg.
Pakan ayam yang harus anda berikan sesuai tingkatan umur ayam kampung adalah:
  • 7 gram/per hari sampai umur 1 minggu
  • 19 gram/per hari sampai umur 2 minggu
  • 34 gram/per hari sampai umur 3 minggu
  • 47 gram/per hari sampai umur 4 minggu
  • 58 gram/per hari sampai umur 5 minggu
  • 66 gram/per hari sampai umur 6 minggu
  • 72 gram/per hari sampai umur 7 minggu
  • 74 gram/per hari sampai umur 8 minggu
Air juga perlu anda berikan tanpa harus memberikan batasan ukuran, terutama pada saat awal-awal perkembangan ayam kampung sangat perlu untuk penambahan vitamin dan antibiotik pada minuman untuk menunjangan kesehatan gizi ayam kampung.

Ada juga beberapa hal yang harus menjadi pantangan bagi anda jika berternak ayam kampung asli. Anda tidak boleh mengurungnya selama 24 jam dan jangan memberikan makan hasil pabrikan saja. Itu karena ayam kampung pada asalnya adalah ayam liar yang dipelihara dan dikembangkan.
Jika anda melakukan kedua pantangan diatas, ayam kampung yang anda pelihara malah akan menjadi lambat pertumbuhannya. Biaya pakan pun akan menjadi membengkak dan tidak bisa ditutup dengan hasil produksi di akhir.

Nah, solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengkombinasikan cara modern dan tradisional. Anda tetap mensuplai makanan-makanan pokok sebagai penunjang nutrisi, dan juga memelihara ayam dengan sistem umbaran untuk tetap memelihara identitas ayam kampung yang terkenal memiliki daya tahan tubuh yang kuat.
Untuk kandang umbaran, anda bisa membuatnya dengan memanfaatkan pekarangan rumah anda. Buat sebuah pekarangan khusus beralaskan tanah dengan beberapa tanaman rumput disekitarnya. Lingkungan seperti ini dapat memberikan pakan alami pada ayam sehingga ternak ayam yang anda kembangkan dapat berhasil dengan baik.

Pengadaan Kandang

Ayam kampung juga harus disediakan kandang yang baik untuk mendapatkan hasil maksimal dalam pembudidayaannya. Dan juga tempat kandang harus ramah lingkungan dengan kita atau tetangga sekitar kita.

Ada dua metode yang bisa anda praktekkan dalam pembuatan kandang, yaitu sistem umbaran dan pembuatan kandang rumahan. Kedua hal ini harus anda sediakan untuk menunjang keberlangsungan peternakan yang anda buat.

Untuk kandang umbaran. Anda bisa membuat kandang dengan minimal jarak antara kandang dan rumah terdekat adalah 5 meter, dengan kelembaban yang cukup, cukup sinar matahari, dan juga sirkulasi udara yang cukup baik.

Anda bisa memilih sebuah tempat yang cukup rindang dengan lokasi yang dikelilingi tembok. Ini agar angin tidak langsung berhembus ke dalam kandang, juga dapat meminimalisir polusi udara yang ditimbulkan oleh ayam kampung.

Dengan memakai kandang umbaran, ayam menjadi bebas bermain. Alas yang berupa tanah, rumput, dan kerikil akan membantu kesehatan ikan secara alami. Asal anda tahu, kebiasaan ayam memakan kerikil yang biasanya anda lihat itu adalah untuk membantu proses pencernaan di dalam tembolok mereka.

Sedangkan untuk kandang rumahan, standar ideal yang biasa dibuat adalah dengan ukuran lebar 4-8 meter dan panjang sekitar 70 meter, atau anda bisa menyesuaikan dengan kapasitas ayam yang ingin anda pelihara.

Buat juga kandang yang digunakan untuk proses perkawinan. Anda bisa menggunakan sistem koloni dalam penerapannya. Dengan kandang 1×2 meter dan tingg sekitar 1 meter. Isi kandang dengan 1 ekor pejantan dan 6 ekor betina.

Perkawinan ayam kampung terjadi dalam beberapa hari. Induk yang sudah dikawini pejantan akan mulai bertelur setelah tiga hari berlalu. Telur yang sudah dihasilkan bisa anda keluarkan dan diambil oleh indukan lain, atau anda bisa memanfaatkan bebek atau entog yang memiliki badan besar dan tebal dalam pengeraman.

Lakukan pembersihan kandang dan peralatannya setiap bulan dengan teratur. Anda bisa menggunakan desinfektan yang tepat dan tidak berbahaya bagi ternak anda. Upaya ini adalah sebagai biosecurity kepada peternakan ayam kampung anda untuk tetap terhindar dari penyakit.

Manajemen Pemeliharaan

Memanajemen suatu usaha selalu dilakukan di berbagai hal jenis usaha, termasuk juga dalam usaha peternakan yang akan anda kembangkan. Karena bibit dan pakan yang berkualitas masih belum bisa membantu sepenuhnya jika manajemen yang kalian punya masih buruk.

Ada 3 cara tentang pemeliharaan terhadap ayam kampung, yaitu bisa dilakukan dengan ;

  1. Ekstensif atau Tradisional, pemeliharaan ini tanpa ada kontrol dari kita. Makanan dan kesehatan ayam tidak diperhatikan, hanya dibiarkan tumbuh secara liar.
  2. Semi Intensif, cara pemeliharaan ini adalah dengan memberikan kandang berupa halaman berpagar. Namun kontrol terhadap makanan dan kesehatan tidak terlalu ketat. Ayam kampung masih dibiarkan untuk bebas bermain dan memakan makanan dari alam yang muncul di kandang berpagar tersebut.
  3. Intensif, cara ini lebih mengarah seperti pemeliharaan ayam ras. Dikandangkan terkotak-kotak dan dengan kontrol makanan dan kesehatan secara penuh dari peternak ayam.
Nah, disini saya menyarankan untuk anda memakai model pemeliharaan secara intensif untuk pemeliharaan ayam kampung dengan cepat. Terutama dalam masalah untuk mengontrol penyakit pada ayam.

Pengendalian terhadap Penyakit

Sekarang kita belajar tentang bagaimana mengendalikan penyakit yang akan menyerang ayam. Istilah ‘’Mencegah lebih baik daripada mengobati’’ merupakan hal yang paling tepat yang bisa usahakan untuk diterapkan dalam pemeliharaan ayam kampung ini.

Ada beberapa cara yang bisa kalian lakukan untuk mencegah penyakit pada ayam kampung;

  • Selalu jaga sanitasi lingkungan baik didalam maupun luar kandang, selalu jaga juga kebersihan peralatan yang digunakan pada kandang, dan selalu jaga kebersihan dari sisi kita sendiri
  • Pemberian makanan yang selalu baru dan sesuai dengan yang diperlukan oleh ternak
  • Lakukan vaksinasi secara teratur agar tidak ada kesempatan untuk penyakit menyerang ayam
  • Sebelum membangun kandang, pilih lokasi untuk peternakan daerah yang bersih dan bebas dari penyakit
  • Terapkan manajemen pemeliharaan yang baik pada ayam
  • Selalu kontrol binatang lain di sekitar lingkungan kandang, usahakan tidak ada binatang yang mengganggu dan membuat stress ayam.
Dengan menerapkan cara pencegahan diatas, kemungkinan kecil ayam akan terserang penyakit. Namun, selain itu anda juga harus mengetahui beberapa jenis penyakit yang biasanya menyerang ayam. Karena dengan mengetahuinya, jika penyakit masih berhasil menerobos pertahanan kandang kita. Kita masih bisa mengatasinya. Berikut adalah beberapa contohnya;

a. Penyakit Tetelo (ND)
Penyebab penyakit : paramyxivirus
Gejala pada ayam : ayam ngorok dan ada yang sampai batuk-batuk, tubuhnya gemetaran, kepala berputar-putar, ada kelumpuhan pada kaki dan sayap, sedangkan kotorannya berwarna putih kehijauan.
Cara pencegahan : melakukan vaksinasi secara teratur, control sanitasi kandang,jika ada ayam yang terkena ND maka harus segera dibakar agar tidak menyebar.
Cara mengobati : belum tersedia

b. Penyakit Gumboro (gumboro disease)
Penyebab penyakit : virus
Gejala pada ayam: ayam yang sehat tiba-tiba sakit dan bergemetar pada tubuh serta bulu-bulunya berdiri, terlihat sangat lesu, lemah dan juga malas bergerak, ada bekas diare berwarna putih di sekitar anus ayam.
Cara pencegahan : lakukan vaksinasi secara teratur dan selalu menjaga sanitasi kandang
Cara pengobatan : belum tersedia

c. Penyakit cacing ayam (worm disease)
Penyebab penyakit : Cacing lewat makanan dan serangga
Gejala pada ayam : pertumbuhannya terhambat, ayam menjadi kurang aktif, dan bulu-bulunya kelihatan kusam.
Cara pencegahan : berikan obat cacing secara berkala pada ayam, perbaiki sanitasi kandang, lakukan penggantian litter kandang dengan teratur, dan lakukan pencegahan terhadap serangga yang bisa menjadi induk semang perantara.
Cara pengobatan : berikan obat cacing seperti sulfaquinoxalin, pipedon-x liquid, piperazin, sulfamezatin, sulfamerazin, dan lain sebagainya

d.Penyakit Berak kapur (Pullorum)
Penyebab penyakit: Bakteri Salmonella pullorum
Gejala pada ayam: anak ayam yang sebelumnya aktif menjadi bergerombol di bawah pemanas buatan, kepala ayam menunduk, kotorannya melekat pada bulu-bulu sekitar anus.
Cara pencegahan : usahakan induk ayam terbebas dari penyakit ini, pastikan sistem fumigasi yang tepat pada mesin penetas dan juga kandang
Cara pengobatan : berikan coxalin, noxal, quinoxalin 4, neo terramycyn  atau lainnya pada ayam.

e. Berak darah (Coccidiosis)
Penyebab penyakit : protozoa Eimeria sp.
Gejala pada ayam : anak ayam menjadi sangat lesu, sayapnya terkulai, kotoran yang dikeluarkan encer dan warnanya coklat campur darah, bulu-bulu yang ada di sekitar anus kotor, ayam bergerombol di sudut atau tepian kandang.
Cara pencegahan : usahakan selalu sanitasi dan sirkulasi udara yang baik atau anda bisa juga memberikan coccidiostat pada makanan ayam sesuai takaran.
Pengobatan : berikan diklazuril, noxal, sulfaquinoksalin, atau lainnya pada ayam.

Panen dan Pemasaran

Satu hal yang harus kamu tahu sebelum melaju pada penjualan hasil ternak ayam ada mengenal pasar. Ayam kampung mempunyai jumlah permintaan yang cukup tinggi di pasaran. Harganya juga masih tinggi dan stabil. Sedangkan produksi yang ada masih sangat terbatas. Ini menjadi peluang yang sangat menjanjikan untuk kalian lakukan.

Berternak ayam kampung juga memiliki keuntungan ganda, kita bisa menjualnya baik dalam bentuk hidup maupun sudah dipotong. Biasanya pasar yang bisa anda jangkau yang membutuhkan ayam kampung adalah rumah tangga, para pengepul ayam, warung, pasar tradisional, supermarket, bahkan sampai hotel berbintang lima.

Memaksimalkan Produksi Ayam Kampung

Untuk menjadi profesional dalam mengelolah peternakan ayam kampung. Anda perlu juga untuk menjaga kualitas produksi dan kontinuitas produk pada ayam kampung.
Pada penjagaan kualitas produksi, itu biasanya tergantung pada modal yang ada, ketersediaan kandang yang kita bangun, ketersediaan DOC, dan juga jumlah permintaan produksi ayam di setiap kali kita panen.

Sedangkan untuk menjaga kontinuitas produk pada ayam kampung, diperlukan pengaturan dan juga jadwal yang sangat teratur tentang DOC saat ayam masuk dan kapan saat ayam harus dipanen. 

Karena keteraturan yang kita buat nantinya akan disukai oleh para pengepul dan atau mitra kerja kita daripada kita dalam sekali waktu langsung panen banyak namun tidak ada kelanjutannya setelah itu.
Seperti itulah ulasan tentang cara memelihara ayam kampung. Semoga apa yang telah dibahas dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kalian terutama yang ingin beternak dan mengembangkan ayam kampung di lingkungannya. Saran dan kritik selalu obatrindu nantikan dari kalian.