Kucaci batu atau
lebih dikenal dengan murai batu merupakan burung yang tersebar di
seluruh Pulau Samutera, Semenanjung Malaysia dan sebagian Pulau Jawa. Habitat
asli burung ini yaitu hutan alam yang rapat atau hutan sekunder. Murai batu
merupakan burung dengan harga yang cukup tinggi, anakan murai batu berumur 2-3
bulan saja bisa dihargai mulai dari 2-5 juta rupiah tergantung pada kualitas
indukan.
burung murai batu belakangan
ini mulai digandrungi para penikmat burung gacor. Hal ini membuat ternak burung
murai batu menjadi bisnis yang cukup menjanjikan. Ternak burung mulai batu
tidak begitu sulit, namun ada beberpa hal yang harus diperhatikan dalam ternak
burung murai batu, yaitu:
- 1. Kandang
Hal pertama yang
harus diperhatikan dalam ternak burung murai batu adalah lokasi dan
pembuatan kandang. Lokasi penempatan kandang harus selalu tenang dan nyaman,
usahakan pula memiliki kualitas udara yang baik dan tidak ada burung lain
disekitar lokasi utntuk menghindari burung marah dan tidak mau bereproduksi.
Pembuatan kandang
murai batu yang ideal yaitu 90x90x180 cm atau bisa disesuaikan kebutuhan.
Kandang harus disekat dengan menggunakan triplek atau langsung berbatasan
dengan tembok. Usahakan kandang untuk memperoleh sinar matahari yang cukup
namun tetap terlindung dari hembusan angin yang kencang. Usahakan agar alas
kandang berupa tanah atau pasir yang diberi kapur untuk mengontrol keasaman
kotoran burung. Berilah lampu berukuran 10 watt untuk menjaga kehangatan burung
murai batu saat musim dingin. Sediakan pula sarang sebanyak 2-3 model agar
burung dapat meilih sarang mana yang cocok. Jangan lupa jga untuk memasang
ranting pohon untuk tempat burung bertengger.
- 2. Memilih
indukan
Dalam ternak
burung murai batu hal berikutnya yang harus diperhatikan yaitu memilih
indukan yang baik dan berkualitas, agar menghasilkan anakan yang bagus,
pemilihan burung yang sesuai kriteria pun tak harus mahal, namun tetap harus
memperhatikan beberpa hal penting. Kedua burung harus dalam kondisi sehat dan
tidak cacat, hal ini dapat ditandai dengan burung yang aktif bergerak,
bulu-bulu tumbuh sempurna, bersih dan tidak kusam. Pilih juga burung yang jinak
dan tidak galak.
Burung murai batu jantan
yang siap untuk dikawinkan biasanya berumur sekitar 2 tahun lebih,
selain itu pilih juga yang memiliki volume suara yang tinggi, jika memungkinkan
pilih yang memiliki variasi irama yang beragam. Untuk indukan betina disaranan
untuk memilih burung yang berumur 1 tahun lebih, sehingg organ reproduksinya
sudah benar-benar matang dan mengurangi resiko telur kosong.
- 3. Menyediakan
pakan yang berkualitas dan multivitamin
Menyediakan pakan
yang berkualitas merupaka hal yang sangat perlu diperhatikan dalam ternak
burung murai batu. Makanan utama murai batu yang biasa tersedia di alam yaitu
serangga dan cacing tanah. Jenis serangga yang dapat diberikan berupa kroto,
ulat hongkong, ulat kandang dan jangkrik. Usahakan untuk menyediakan pakan
hewani setiap hari. Selain itu usahakan juga untuk memberikan pakan yang
memenuhi kebutuhan nutrisi. Namun ada baiknya untuk melatih burung murai
batu makan voer, hal ini untuk mengantisipasi kosongnya persediaan
serangga.
Untuk memaksimalkan
usaha ternak burung murai batu agar menghsilkan anakan yang
berkualitas, ada baiknya untuk memberikan multivitamin untuk memenuhi kebutuhan
mineral dan vitamin. Selian itu juga untuk mengantisipasi burung yang tidak mau
dijodohkan karena birahinya rendah, meningkatkan fertilitas dan daya tetas
telur dan leih menjamin kesehatan anakan burung murai batu.
Demikian beberapa
hal yang harus dperhatikan didalam ternak burung murai batu. Semoga
bermanfaat.